Gerakan Bumi dan Bulan merupakan salah satu tanda kebesaran Tuhan. Gerakan tersebut telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita. Gerakan Bumi dan Bulan dijadikan sebagai dasar perhitungan bagi sistem penanggalan. Istilah penanggalan sering disebut kalender. Kalender adalah sebuah sistem untuk memperhitungkan waktu. Waktu dibagi ke dalam hari, minggu, bulan, dan tahun. Terdapat dua sistem kalender, yaitu Masehi dan Hijriah. Apakah perbedaan antara keduanya? Perhatikan video berikut agar kalian mengetahui jawabannya.
Bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) dan
bulan mengelilingi bumi (revolusi bulan) dimanfaatkan oleh manusia untuk
menandai waktu dari hari ke hari. Sistem penanggalan yang digunakan ada dua
jenis, yaitu kalender Masehi atau
tahun syamsiah dan kalender Hijriah atau tahun komariah. Tahun Masehi berdasarkan revolusi bumi dan tahun Hijriah
berdasarkan revolusi bulan.
1. Kalender
Masehi atau Syamsiah
Kalender Masehi ditentukan berdasarkan kala
revolusi Bumi terhadap Matahari. Kala revolusi bumi ini digunakan sebagai
patokan penanggalan tahun syamsiah atau masehi. Lama revolusi bumi adalah 365,25 hari. Hal ini pernah diungkapkan oleh Julius Caesar (kaisar Romawi) bahwa jumlah hari dalam satu tahun merupakan
bilangan bulat.
Satu tahun pada penanggalan syamsiah ditetapkan
lamanya 365 hari yang terdiri dari dua belas bulan. Jumlahnya hari dalam setiap
bulannya berbeda-beda, ada yang 28 hari, 30 hari, dan 31 hari. Satu tahun
ditetapkan 365 hari, sedangkan kala revolusi bumi 365 ¼ hari. Kelebihan
hari
dalam
satu
tahun
yaitu
¼
hari
dikumpulkan
menjadi
satu
hari
selama
empat tahun.
Oleh karena itu setelah empat
tahun ada pertambahan satu hari sehingga jumlah harinya menjadi
366 hari. Hal ini hanya terjadi empat tahun sekali yang disebut tahun kabisat. Penambahan hari pada tahun kabisat
hanya terjadi di bulan
Februari. Oleh karena itu bulan Februari pada tahun kabisat
menjadi 29 hari. Tahun kabisat
yang sudah terlewati misalnya tahun 1994, 2000, 2004, dan seterusnya.
Setelah empat tahun kekurangannya menjadi satu
hari. Oleh karena itu, setiap empat tahun:a. jumlah hari pada bulan Februari
bertambah satu menjadi 29 hari;b. jumlah hari dalam satu tahun menjadi 366
hari.Tahun dengan ciri-ciri di atas disebut tahun kabisat.
Ada dua syarat mengetahui tahun kabisat.
a. Untuk angka tahun biasa, tahun kabisat adalah
tahun yang angkanya habis
dibagi 4. Contohnya, tahun 2000, 2004, dan 2008.
b. Untuk angka tahun abad, tahun kabisat adalah
tahun yang angkanya habis dibagi 400. Contohnya, tahun 1200, 1600, dan 2000.
Tabel 9.11 Nama–Nama Bulan pada Tahun Masehi
No
|
Nama bulan
|
Jumlah
|
1
|
Januari
|
31
|
2
|
Februari
|
28 atau 29
|
3
|
Maret
|
31
|
4
|
April
|
30
|
5
|
Mei
|
31
|
6
|
Juni
|
30
|
7
|
Juli
|
31
|
8
|
Agustus
|
31
|
9
|
September
|
30
|
10
|
Oktober
|
31
|
11
|
November
|
30
|
12
|
Desember
|
31
|
Jumlah
hari
|
365 atau 366
|
2. Kalender
Hijriah atau komariyah
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala
revolusi Bulan terhadap Bumi. Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan
membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan
terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah
atau Komariah.
Tahun Hijriah terdiri atas 12 bulan. Jadi, dalam
satu tahun Hijriah sama dengan 29 ½ × 12 = 354 hari. Untuk mempermudah dalam perhitungan
hari, orang mengubah jumlah hari dalam satu bulan menjadi 29 atau 30 hari. Jumlah
hari pada setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari.
Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan
ini, maka pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355
hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354
hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun
Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari
besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun
sebelumnya pada kalender Masehi.
Kamu dapat memahami nama bulan dan jumlah hari
tahun Hijriah pada Tabel 9.12
No
|
Nama bulan
|
Jumlah
|
1
|
Muharram
|
29
|
2
|
Safar
|
30
|
3
|
Rabiulawal
|
29
|
4
|
Rabiulakhir
|
30
|
5
|
Jumadilawal
|
29
|
6
|
Jumadilakhir
|
30
|
7
|
Rajab
|
29
|
8
|
Sya’ban
|
30
|
9
|
Ramadhan
|
29
|
10
|
Syawal
|
30
|
11
|
Zulkaidah
|
29
|
12
|
Zulhijjah
|
29 atau 30
|
Jumlah
hari
|
354 atau 355
|
Demikian penjelasan tentang sistem kalender. Semoga bermanfaat?
Sistem Penanggalan
Reviewed by Masikem een ende
on
Minggu, Maret 11, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: